Sejak diselenggarakan pertama kali pada November 2011, Asian Science and Mathematics Olympiad for Primary School (ASMOPS) selalu dilakukan seleksi siswa secara nasional di tiap-tiap negara peserta.
Hal ini menunjukkan bahwa para pendidik di Negara-negara peserta memiliki “concern” yang sama untuk mengasah ilmu matematika dan sains dari siswa-siswa muda dalam suasana kompetitif tetapi “fun”
Sebanyak 76 peserta dari lima negara turut serta dalam Asian Science and Mathematics Olympiad for Primary School (ASMOPS) yang berlangsung di Allium Hotel, Tangerang, Sabtu (26/11/2016). Lima negara yang mengikut kegiatan yang digelar Surya Institute itu, antara lain Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Taiwan.
Keuninkan ASMOPS adalah selain soal yang bersifat individu untuk masing-masing bidang studi matematika dan sains. Ada juga soal eksplorasi & ekspriemen yang harus dikerjakan oleh tim yang mencakup matematika, sains dan soal investigasi yang merupakan gabungan matematika dan sains.
“Dalam olimpiade tersebut, para peserta tak hanya menyelesaikan soal berbentuk teori, tapi juga harus menyelesaikan soal berbentuk eksperimen atau eksplorasi ,” ungkap Ketua Dewan Pembina Surya Institute, Prof Yohannes Surya.
Sebagai informasi, pembukaan ASMOPS keenam yang diselenggarakan hingga Senin 28 November 2016. di Hotel Allium, Tangerang, di dimeriahkan dengan penampilan anak-anak yang berasal dari Papua, Indonesia serta pertunjukan eksperimen sains “Giant Toothpaste”.
“ASMOPS ini diharapkan bisa menjadi salah satu dari sekian banyak kompetisi yang dapat mendorong banyak siswa sekolah dasar untuk mengeksplorasi tanpa batas dan dapat menemukan minat yang dimiliki,” terangnya.
