Serpongupdate.com – Meski biaya perjalanan ibadah naik hampir dua kali lipat, orang berduit di Indonesia minati ibadah umroh di bulan puasa. Selain pahala yang berlipat, keinginan umroh di bulan puasa juga menyeret kenaikan sejumlah komponen perjalanan umrah di bulan Ramadan.
Syafruddin Mualla, Direktur Utama Biro Perjalanan Haji dan Umrah Garuda Arung Wisata menjelaskan, periode bulan suci Ramadan dikategorikan sebagai periode peak season, sehingga terjadi kenaikan harga pada sejumlah komponen perjalanan ibadah ke Tanah Suci
“Semua biaya naik. visa, kamar hotel, pesawat, dan berimbas kepada jemaah. Jemaah juga terkena visa progresif, karena umumnya peminat umrah di bulan puasa adalah jemaah yang sudah berumrah (repeater),” terang dia.
Meski terjadi kenaikan signifikan pada biaya perjalanan umroh di bulan puasa, lanjut Sayfruddin, niat orang muslim berduit untuk beribadah umroh di tanah suci juga terbilang tinggi.
“Dari pengalaman saya, jemaah umrah di bulan puasa ini adalah repeater (pengulang). Mereka selalu mengincar bulan suci ramadan untuk melaksanakan ibadah. Memang umumnya adalah kelas ekonomi atas karena mereka incar pahala ibadah yang berlipat-lipat karena bulan puasa dan dilakukan di tanah suci,” terangnya.
Hal ini juga diamini pengusaha travel Safar Arroyan, yang menyatakan hal serupa, terlebih saat 10 hari terakhir ramadan atau jelang laylatul qadr.
“Karena jemaah mengejar pahala puasa dan kemuliaan di hari laylatul qadr, kenaikan biaya bisa hampir tiga kali lipat. Peminatnya juga cukup tinggi, meski tak seramai umrah di luar bulan ramadan yang biayanya jauh lebih murah,” kata Listifa Direktur Safar Arroyan Wisata.
Ibadah umrah di 10 hari terakhir Ramadan (laylatul qadr) dipastikan mengalami kenaikan signifikan, karena khususnya untuk biaya kamar hotel yang menerapkan harga paket. “Untuk laylatul qadr ini kamar hotel di sana dihitung paket 10 hari, jadi kami travel menyesuaikan,” ucap Listifa.
Diterangkan dia, untuk biaya perjalanan umrah ramadan, travelnya mematok harga 25 juta per orang untuk bintang tiga sementara bintang limanya dihargai sekitar Rp35 juta berdasarkan kurs dollar hari ini sebesar Rp 14 ribu per dolar.
“Kalau umrah reguler (diluar bulan ramadan) bintang tiga kami Rp21 juta, bintang 5, Rp27 juta. Sementara untuk umrah laylatul qadr bintang tiga Rp45 juta dan Rp 70 juta untuk bintang lima jadi tiga kali lipat lebih dibanding biaya umrah di luar bulan ramadan,”cetusnya.
Sebenarnya, melaksanakan ibadah umrah di bulan puasa, jemaah akan sangat diuji lantaran perbedaan cuaca yang sangat panas dan waktu berbuka puasa yang lebih panjang dibanding di Indonesia.
“Tapi suasana ibadah, kekhusuan beribadah sangat-sangat terasa nikmat, apalagi ganjaran pahalanya juga dilipat gandakan. Jadi tidak terasa lelah dan berat melaksanakannya. Makanya banyak jemaah kita semacam ketagihan untuk beribadah puasa di tanah suci,”terang dia.(han)