Serpongupdate.com – Ratusan keluarga korban kecelakaan maut tanjakan emen di Kampung Dauwan Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, yang merupakan warga Legoso, kelurahan Pisangan, Ciputat menuntut pihak Penyelenggara (EO) dan PO Bus Premium Passion melakukan permintaan maaf dan pertanggungjawaban terhadap para korban.
Para keluarga korban yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Keluarga Korban tanjakan Emen (FSKK) berkumpul di kantor Kelurahan Pisangan dengan membawa bendera kuning sebagai simbol duka mendalam para keluarga yang kehilangan anggota keluarganya.
Aang Junaidi, juru bicara FSKK yang juga keluarga korban menerangkan, kehadiran keluarga korban tersebut, untuk meminta bantuan pemerintah setempat dalam memediasi pertemuan antara keluarga korban dengan pihak EO dan PO Bus Premium Passion.
Menurut dia, sampai saat ini tak ada permohonan maaf dan tanggung jawab pihak EO dan PO Bus, yang telah lalai hingga menimbulkan korban meninggal dan luka berat.
“Kami menanyakan permintaan maaf dan tanggung jawab pihak EO dan PO Bus yang sampai hari ini belum pernah menyampaikan permintaan maaf dan tanggung jawabnya kepada keluarga korban meninggal dan korban luka-luka,” kata Aang, Selasa (3/4) di kantor Kelurahan Pisangan, Ciputat.
Maka kedatangan ratusan keluarga korban kecelakaan maut tanjakan Emen ini, meminta bantuan Pemerintah Tangsel dalam memediasi keinginan keluarga korban.
“Kami meminta kepada semua pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini. Kami begini karena surat somasi yang kami layangkan tak juga digubris,” kata dia.
Menurut dia, selain 26 korban meninggal, ada 11 korban luka berat yang sampai saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit dan perawatan alternatif.
“Korban luka berat 11 orang, mereka ini masih berobat jalan, dan urut ke alternatif. Inikan perlu biaya yang tidak sedikit. Memang di rumah sakitnya gratis, tapi buat ongkos bulak-balik ini tidak kecil,” terang dia. (han)