Minggu, 27 Oktober 2024
Serpong Update
RELEASE

Pancasila Jangan Hanya Dibaca, Tapi Dipahami dan Diterapkan

Pancasila sebagai falsafah bangsa sekaligus dasar negara diharapkan tidak hanya sekedar dibaca melainkan dipahami dan diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegera.

Hal ini dikatakan Ketua Fraksi Hanura di MPR R‎I Sarifuddin Sudding saat membuka Seminar Nasional dengan Tema : “Membangun Karakter Bangsa melalui Revitalisasi Nilai Nilai Pancasila Sebagai Instrumen dalam menangkal ancaman Ideologi Negara”, yang digelar di Hotel Grand Zury, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (31/5).

Menurut Sudding, Pancasila mengajarkan kita untuk bertoleransi dalam kehidupan bermasyarakat.

“Semua agama pasti mengajarkan saling hormat menghormati dan menerapkan kedamaian,” ujar Sudding.

Saat ini, tambah Sarifuddin Sudding bahwa paham dari luar mulai masuk dan mempengaruhi generasi muda sehingga jauh dari Pancasila.

“Sikap individualistis mulai terlihat diantara masyarakat, untuk itu budaya musyawarah dan kebersamaan harus dihidupkan kembali,” ucapnya.

Dalam materinya pengamat politik ‎Ali Munhanif mengatakan munculnya berbagai kelompok yang mengusung berbagai ideologi mengisyaratkan semakin pudarnya paham nasionalisme kita.

“Fenomena itu terjadi ketika gerakan masyarakat sipil dalam ruang demokratis yang mengabaikan prinsip-prinsip kemajemukan kesatuan dan kebangsaan dalam tatanan kelembagaan negara sekarang ini,” kata Ali.

Untuk menangkal ini, Ali Muhanif menjelaskan bahwa perlu upaya serius, terstruktur, dan terpadu dari pemerintah bekerjasama dengan masyarakat.

“Pendidikan kewarganegaraan di sekolah dan kampus harus diintensifkan selain itu pendidikan keagamaan disekolah juga harus diarahkan dalam bingkai NKRI serta mendorong ulama dan tokoh politik Islam mengajarkan jihad yang damai dalam bingkai kepentingan keamanan nasional,” paparnya.‎

Sementara itu Guru Besar  Univ. Tirtayasa (Untirta) Serang, Prof Ahmad Sihabuddin menerangkan tentang sejarah lahirnya Pancasila yang tumbuh dari kerifan lokal Indonesia.

“Sudah saatnya kita membangkitkan kembali kearifan lokal karena sudah mulai tampak kearifan lokal tersebut memudar ditengah-tengah masyarakat. Masyarakat mulai meninggalkan norma-norma adat dan justru berkiblat kepada budaya luar,” pungkasnya.

Hadir dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Fraksi Partai Hanura MPR RI bekerja sama dengan DPC Partai Hanura Kota Tangsel, diantaranya  Kepala Kesbangpol Tangsel Salman Fariz, Anggota Fraksi Hanura MPR RI  Inas Nasrullah Zubir, Ketua DPD Partai Hanura Prov. Banten Ely Mulyadi dan Ketua DPC Hanura Tangsel Saleh Asnawi.

Berita Terkait

Leave a Comment