Abdul Munir, anggota Polisi yang turut menjadi korban kecelakaan pesawat Skytrack, di Perairan Senayang, Kepulauan Riau, sedari kecil memang bercita-cita kuat menerbangkan pesawat.
Perwira menengah berpangkat Ajun Komisaris itu sudah menggilai dunia penerbangan sejak masih kanak-kanak, wajar saja. Karena rumah yang ditempati bersama orangtua dan adik-kakanya dulu hanya sejengkal dari Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Banten.
Rumah sederhana yang berada di Kampung Pintu Kapuk, Desa Teluknaga, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang itu ditempati enam anggota keluarga termasuk AKP Abdul Munir yang merupakan anak ke-2 dari 4 bersaudara.
“Namanya berbatasan dengan Bandara, setiap hari kami melihat pesawat terbang hilir-mudik, mungkin waktu itu, Ka Munir hanya mimpi merasakan naik pesawat, sampai akhirnya dia bisa jadi pilot,” tambah Chairu Bustaman, Adik Bungsu AKP Abdul Munir.
Di dalam keluarga, suami dari Sesy Aryanthi itu, memang dikenal sebagai orang berkarakter kuat dalam pendirian yang dipegang.
Meski tahu bukan dari kalangan berada, Abdul Munir, yang hanya anak seorang juru tulis, tetap kuat untuk berkarir di dunia penerbangan.
“Dia memang kalau sudah berkeinginan itu harus, jadi memang dia punya komitmen disetiap hal yang dia jalankan pasti dia benar-benar mengerjakannya dengan baik,” tandas Chairu Bustaman.
Selepas SD Rawa Rengas 1, ayah dari Kayyisha Mahening prameshti, 7 tahun, dan Cessaero Shariq Alpheratz, 5 tahun, menamatkan pendidikan menengah pertamanya di SMPN 1 dan SMU 6 Tangerang.
“Selanjutnya mungkin sekitar tahun 1998 dia masuk Sekolah Tinggi Penerbangan (STP) di Curug, dan lulus PPSS (Perwira Polri Sumber Sarjana) tahun 2003,” bilang dia.
Karirnya sebagai penerbang tidak mulus begitu saja, dia yang merupakan angkatan 57 STP Curug, awalnya sempat melamar ke beberapa perusahaan penerbangan swasta. Sampai akhirnya ada penerimaan calon penerbang Polri.
“Dia lulus pendidikan PPSS tahun 2003, langsung berkarir sebagai pilot di Polisi Udara Mabes Polri,” tegas Chairu.
Teman seleting di STP Curug, yakni AKP Denni, begitu berkesan dengan sosok pria yang dikenalnya pendiam itu. Menurut Denni, pria asli Tangerang itu, merupakan sosok humoris dan sebagai pribadi yang taat beribadah.
“Kalau urusan sholat dia tidak pernah terlewat, itu yang saya salut dari beliau,” tandas AKP Denni.
Dia pun berharap yang terbaik dari sang maha kuasa terhadap sahabat semasa sekolah itu,”Saya berdoa yang terbaik buat beliau, apapun yang terjadi Dia membuktikan dedikasi tertinggi bagi institusinya,” tegas Denni.(han)