Pertumbuhan industri kreatif dalam negeri terbilang cukup menjanjikan. Menurut data Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, perkembangan industri kreatif di Indonesia termasuk di dalamnya industri film dan animasi menunjukkan peningkatan yang pesat, yaitu sebesar 7% per tahun.
Pertumbuhan tersebut belum disokong dengan keberadaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Melihat fakta itu, maka Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang memiliki fokus khusus pada bidang film dan animasi menunjukkan kontribusinya dalam mempersiapkan SDM berkualitas.
Untuk menjawab tantangan tersebut, mahasiswa Program Studi Film dan Televisi (FTV) UMN didukung penuh oleh manajemen UMN. Antara lain dengan fasilitas yang dimiliki, yakni Studio Greem Screen dan Rander Farm . Kedua fasilitas itu sangat dibutuhkan oleh industri film.
Di kedua fasilitas itu untuk di tingkat universitas, hanya UMN yang baru memiliki. Sehingga beberapa karya film pendek, animasi dan film panjang yang diproduksi meraih beberapa penghargaan.
Seperti salah satu mahasiswa yang karyanya berhasil melanglang ke berbagai festival film di Eropa dan Asia adalah Fritz. Melalui karya animasinya, “Timun Mas” baru-baru ini, bahkan ia berhasil mengalahkan saingan yang berasal dari studio animasi profesional di Indonesia dalam ajang Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2016.
Selain itu, film pendek “Emak” besutan Rahardwiyan Aristya Putra dan Stephanie Pascalita yang juga menang dalam ajang AFI 2016 lahir dari tugas kelas biasa.
“Program Studi FTV juga membuat sebuah wadah bernama UMN Gate yang berfungsi untuk menyalurkan karya mahasiswa ke berbagai festival film dan animasi di dalam dan luar negeri,” ujar Ina Riyanto, Kepala Program Studi Film dan Televisi (FTV) UMN dalam keterangan pers ajang UCIFEST ke-7 yang berlangsung hari Rabu, 15 Nopember 2016 di UMN Gading Serpong, Tangerang.