Schneider Electric, perusahaan global di bidang pengelolaan energi dan automasi mengumumkan para pemenang Grand Final Go Green in the City 2016 yang baru saja dilangsungkan tanggal 19-22 September lalu di Paris, Perancis.
Tim Scarf dari Indonesia yang beranggotakan Nabila Astari dan Stephanie Rawi dari Universitas Indonesia dengan konsep “Droplock Turnstile Gate” berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan menjadi pemenang kedua kompetisi tingkat global ini. Selain itu, tim Indonesia juga berhasil mendapatkan penghargaan “Employee Favorite Award” berdasarkan voting yang dilakukan secara internal oleh karyawan Schneider Electric di seluruh dunia.
GGITCmerupakan kompetisi global tahunan yang diselenggarakan oleh Schneider Electric berdasarkan fakta bahwa efisiensi energi di perkotaan merupakan sesuatu yang mutlak dilakukan. Oleh karena itu, Schneider Electric mengajak para mahasiswa di tingkat sarjana, pasca sarjana atau MBA dari seluruh dunia untuk ikut serta dalam tantangan yang diberikan dalam kompetisi ini.
Melalui tim yang terdiri dari dua orang, dimana salah satunya harus berjenis kelamin wanita, mereka wajib mengirimkan satu konsep yang mengilustrasikan ide solusi pengelolaan energi inovatif untuk Kota Pintar.
Nita Herawati selaku Human Resources Director Schneider Electric Indonesia mengatakan, kemenangan tim Scarf semakin mengukuhkan kenyataan bahwa generasi muda Indonesia memiliki kemampuan untuk berinovasi dan membuat terobosan dalam menciptakan kehidupan perkotaan yang lebih baik dan cerdas, terutama dari segi efisiensi energi. Konsep yang mereka angkat sangat dekat dengan mobilitas masyarakat perkotaan dan mampu memberikan efek yang sangat positif untuk mencapai efisiensi energi.
Di tingkat grand final ini, tim Anemoi dari Jerman berhasil meraih predikat Juara Pertama, disusul dengan Tim Scarf di posisi kedua dan tim Holoenergy dari Brasil di posisi ketiga. Sebelum melanjutkan ke tahap grand final tingkat dunia, Nabila dan Stephanie telah berhasil menjadi juara pertama di tingkat nasional, dan dilanjutkan dengan kemenangan di tingkat East Asia.
Tim Scarf memfokuskan konsepnya pada peluang efisiensi energi yang dapat dicapai dengan memanfaatkan mobilitas masyarakat yang setiap hari menggunakan TransJakarta. Dengan 45 rute yang tersedia, setiap harinya TransJakarta mengangkut kurang lebih 330.000 penumpang menggunakan 669 armada bus dan 227 halte yang ada di sepanjang koridor.
Setiap harinya, 330.000 penumpang ini melewati dan menggerakkan 681 buah pintu putar tiga kaki atau droplock turnstile gate, dimana masing-masing halte rata-rata memiliki tiga buah gate.