28.1 C
Tangerang Selatan
Kamis, 2 Mei 2024
Serpong Update
PROFILE

Memahami Arti Melayani Dalam 20 Tahun Berkarya

Pada saat aku memperhatikan pasienku, bersamalah denganku Tuhan, berikanlah aku ketulusan & rasa peduli, biarlah lewat tanganku mereka merasakan kesembuhan dari_Mu …

Terimakasih kepada Tuhan yang sudah memberikan saya kesehatan dan memberikan kesempatan untuk menulis artikel ini … and also i wanna say thanks to my mom, my dad in heaven, sister, brother, My Lit’ Family, my best friend  dan semua orang-orang terkasih yang sudah ikut support dalam segala hal … thank you so much from the bottom of my heart.

Mei,1980 aku dilahirkan di Kota Jakarta, dimana tumbuh & berkembang di keramaian metropolitan dengan cita-cita yang jauh dari apa yang kujalankan saat ini, 1996 seperti tak ada pilihan lain selain menjalankan harapan kedua orangtua untuk menjadi perawat. 1996-1999 menjalani masa pendidikan SPK (Sekolah Perawat Kesehatan) RSU UKI dimana masa-masa yang sulit dijalani & masih bertanya apakah ini ujung dari masa depan. 1997 nyaris tak melanjutkan karena menyerah dengan sistem pendidikan yang tak siap kujalankan, kembali sang mama menguatkan bahwa aku pasti dapat melewati semua.

Tahun 1999-2002 langkah awal berkarir sebagai perawat setelah menyelesaikan pendidikan di SPK, bekerja disebuah klinik bidan yang sudah menyerupai fasilitas rumah sakit ibu dan anak, pemilik klinik adalah Ibu Mayti. Beliau salah satu  role model bagaimana melayani yg sesungguhnya (peduli, tulus, disiplin dan loyalitas,). Kesempatan untuk melanjutkan kuliahpun diberikannya namun karena kebutuhannya adalah bidan saya tetap melanjutkan bekerja sebagai perawat tetap dengan pendidikan SPK ….Bd. Mayti my main support saat melangkah awal menjadi perawat sesungguhnya.

Tahun 2002-2003 melanjutkan bekerja di RSIA Panti Nugraha meskipun masih bolak balik ke Klinik Ibu Mayti karna masih merindukan tempat saya pertama kali menapak diri jadi perawat.

Tahun 2003 akhirnya saya bekerja kembali disebuah klinik yang berbeda dari sebelumnya yaitu Klinik Umum bernama IMC (Ichsan Medical Centre). Tahun 2009 klinik berubah status menjadi RS Umum. Di tempat ini saya diberikan banyak kesempatan untuk menjadi perawat yang memiliki karir secara berjenjang, 2007 kesempatan beasiswa S1 keperawatanpun saya jalankan, 2016 kembali saya mendapatkan beasiswa ke jenjang S2 Keperawatan.  Pemilik & Para Pimpinan RS IMC Bintaro mereka adalah orang-orang yang telah berjasa dalam kehidupan saya saat ini karena kesempatan & kebaikan mereka saya bisa dititik ini.

Saat berada dalam pelayanan setiap hari saya melewati ruang-ruang perawatan, mendengar jerit kesakitan , tangis duka, dan saat mereka merasakan Caring (kepedulian)  perawat berakhir dengan kata “Terimakasih suster atas pelayanannya, terimakasih sudah mau merawat saya” hmmmm rasanya tak ternilai dengan apapun selain mengucapkan “Terimakasih Tuhan”.

Dengan ilmu yang saya miliki serta pengalaman bersama mereka yang membutuhkan sentuhan, saya percaya profesi ini adalah ANUGRAH TERINDAH DARI TUHAN. Pada dasarnya manusia adalah mahluk Bio Psiko Sosio Spiritual yang utuh & unik begitupun dalam pemenuhan kebutuhannya disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Perawat adalah saksi dimana kehidupan itu dimulai, dipertahankan dan kehidupan itu berakhir, maka sangat penting untuk menghargai setiap detik kehidupan.

Menjadi perawat adalah MELAYANI bukan untuk DILAYANI, lewat tulisan ini saya mengajak rekan-rekan sejawat dimanapun berada sejatinya kebahagiaan menjadi perawat tak bisa ditukar dengan apapun selain melihat kesembuhan pasien … percayalah emas dimanapun berada tetaplah emas, jagalah nama baik, harga diri perawat yang tidak bisa ditukar dengan uang sekalipun. Love and Caring itulah motto pelayanan yang membuat saya bertahan selama 20 tahun berkarya dalam suka duka sebagai perawat dan membagi kebahagiaan kepada orang lain itulah kebahagiaan sejati saya sebagai perawat. (Mey)

Berita Terkait

Leave a Comment